@sandycorzeta@celbri Dulu aku pernah coba mapping aksara Jawa pakai xmodmap, tapi ternyata IBus punya mapping bawaan. Ngomong-ngomong, menurutku aksara Jawa (dan mungkin aksara sejenis) itu jelek untuk komputer. Salah satu cara agar lebih mendingan untuk dibaca (selain UX font dan scaling bagus) adalah menghilangkan tradisi scriptio continua.
@celbri ini karena pengaturan UI-ku aku buat kecil sih. Spacing line-height nya jadi kerapetan. Kalo mau kontribusi, perlu riset dulu UX font aksara jawa yang mudah dibaca dan scaling-nya fleksibel.
@niko@jir.moe@celbri@misskey.id perlu penyerdehanaan lagi emang kalo mau aksaranya berevolusi. Macem tulisan arab yang umumnya tanda baca / tajwid di era modern gini ngga ditampilin.
@oktavimark@fedi.lecturify.net@niko@jir.moe@celbri@misskey.id ortografi-nya beda. Hira/kata/kanji cuman makan satu baris sudah termasuk tanda bacanya. Kalau aksara jawa bisa memakan 2-3 baris sendiri. Kalopun dimasukin unicode-pun terkesan percuma kalo ortografi aksaranya sendiri ngga bisa disederhanain. Salah satu acuan yang bisa dijadikan panutan untuk penyederhanaan aksara jawa bisa ngelihat aksara thailand yang ngga berlebihan dalam penataan tanda baca.