Oxford England said Brainrot, then al-Azhar Cairo said "عفونة المخ"
Repost: KERUSAKAN PADA OTAK
Dikatakan "Sepanjang hari jika seseorang itu menghabiskan masa/waktunya melihat potongan-potongan video atau gambar yang berbagai genre/jenis yang tidak berfaedah (terlalu banyak scroll), secara tidak langsung menyebabkan kerusakan pada otak (عفونة المخ) —ketidakmampuan otak untuk fokus (تركيز) dikarenakan berbagai kebingungan (تشويش) pada otak. Akhirnya otak jadi kurang berfungsi dengan efektif (lambat mencerna pengetahuan/hilang fokus).
Ini karena otak dibiasakan (didoktrin) membenarkan semua hal yang dilihat di dalam video tersebut, tanpa difilter untuk berpikir lalu akan menatijahkan (hasil) kegagalan otak untuk fokus dalam suatu perkara.
Kiasannya; Apabila roti ada bagian/potongan yang rusak, maka akan dibuang bagian tersebut. Begitulah juga otak.
Inilah perkara yang menimpa muda mudi hari ini, sehingga terbentuknya generasi-generasi yang hilang arah.
•mafhum dari kalam Maulana Syaikh Yusri, dari dars pagi 22 Desember 2024
Kolom opini dari salah satu orang DKV jebolan UMN, kurleb topik yg masih 11-12 ketika platform komik lokal masih berjaye
Bicara industri mesti bicara konsep struktural: dari ketiadaan sekolah vokasi khusus ngomik, sampe komikus yg musti double job demi dapur ngebul. Lanjut, bukan lagi sekedar diskursus "ada vs ga ada" industri nya, medium komik sekarang pun sudah downgrade ke "content" secara value kalo dihadapkan dg platform, atau malah belom kepikiran naik ke jenjang model bisnis IP, media komik biar tetep hidup ga berhenti di medium komik yg "obsolete"; transform lah ke konvergensi mix media/derivative works biar tetep survive jadi "narasi besar".
sbg orang yg mampir ke Surabaya cmn 2-3 kali seumur hidup (bonbin, kantor jawa pos, terminal), lanjut denger cerita nyasar orang2 yg maen ke TP, sejenak kepikiran apa ya TP ini Chongqing versi lokalan yak :waduh: